Minggu, 24 Januari 2010

Proses Pembentukan Bintang dan Galaksi

Diposting oleh GALAKSI di 23.36 0 komentar
Proses pembentukan sebuah bintang dimulai dari adanya sekumpulan debu kosmis yang terdiri dari atom hydrogen, helium dan debu-debu kosmis lainnya yang menjadi bahan baku pembuatan sebuah bintang. Sekumpulan debu kosmis ini secara terus-menerus akan menarik partikel-partikel disekitarnya sehingga secara bertahap ukurannya semakin membesar. Secara bersamaan debu kosmis ini akan membentuk gaya gravitasi sehingga mereka saling mengikat hingga benar-benar padat dan membentuk sebuah inti (calon inti bintang). Karena semakin padat berlipat-lipat maka suhunya terus menerus meningkat. Saat suhunya mencapai sekitar 10 juta derajat, mulai terjadi reaksi nuklir dan calon inti bintang inipun menyala, ini berarti sebuah bintang muda terbentuk. Debu kosmis yang menjadi bahan baku pembuatan sebuah bintang itu berasal dari ledakan bintang-bintang raksasa yang terbentuk setelah Big Bang. Jadi, bintang-bintang pertama yang terbentuk setelah Big Bang adalah bintang-bintang berukuran raksasa. Setelah menyala untuk kurun waktu tertentu, bintang-bintang ini akan meledak (supernova), melontarkan semua materi di dalamnya ke alam semesta sehingga alam semesta dipenuhi oleh debu-debu kosmis. Selanjutnya debu-debu ini menggumpal di beberapa tempat, menjadi padat dan menyala, berarti terbentuk kembali beberapa bintang baru yang ukurannnya lebih kecil. Selanjutnya meledak kembali, membentuk bintang kembali, demikian seterusnya sampai bintang-bintang yang terbentuk seukuran dengan matahari kita. Untuk bintang yang seukuran matahari kita, proses pembentukannya memerlukan waktu hingga kira-kira 500 juta tahun.

Sebagian besar bintang termasuk matahari kita bersinar secara konstan selama milyaran tahun. Sumber energinya adalah dari reaksi nuklir atom hydrogen menjadi helium yang terjadi di inti bintang. Reaksi nuklir yang terus menerus berlangsung ini membuat bintang-bintang tersebut (termasuk matahari) akan membesar menjadi bintang merah berukuran raksasa (red giant star), pada saat itulah bintang-bintang raksasa merah ini akan muntahkan materi-materi yang terdapat di lapisan luarnya ke luar angkasa secara bertahap dan meninggalkan inti bintang. Inti bintang yang telah ditinggalkan oleh lapisan luarnya ini akan kehabisan bahan bakar sehingga tidak dapat melakukan reaksi nuklir lagi. Mereka hanya akan menjadi sebuah benda langit yang berwarna putih tetapi tidak memancarkan sinar (white dwarf) dan lama kelamaan akan mati dan hilang.

Di alam semesta termasuk juga di galaksi kita, masih banyak terdapat bintang-bintang berukuran raksasa yang siap meledak (supernova) untuk kemudian melahirkan bintang-bintang baru yang lebih kecil.

Sistem Klasifikasi Galaksi

Diposting oleh GALAKSI di 23.31 0 komentar
Galaksi adalah bentuk pengelompokan bintang terbesar di alam semesta. Namun keberadaan bintang-bintang sebagai penyusun sebuah galaksi tidak diketahui sampai tahun 1920an. Sebelumnya, galaksi yang diamati menyerupai awan itu disebut nebulae, karena pengamatan pada saat itu tidak dapat memberikan resolusi yang cukup untuk memisahkan bintang-bintang penyusun galaksi. Dengan adanya kemajuan teknologi teleskop dan fotografi, bintang-bintang dalam sebuah galaksi mulai dapat diamati.Salah seorang pengamat galaksi adalah Hubble, yang dapat mengidentifikasi bintang-bintang variabel yang terdapat di galaksi Andromeda (M31).

Usia Transisi Galaksi Dalam Gumpalan

Diposting oleh GALAKSI di 23.28 0 komentar
Apa yang terjadi pada usia transisi galaksi dan lubang hitam akhirnya diketahui. Hal ini tentunya tak lepas dari data baru yang dihasilkan Observatorium Sinar-X Chandra dan teleskop lainnya. Penemuan ini membantu manusia untuk menyingkap asal mula gumpalan gas raksasa yang diamati berada di sekitar galaksi muda.

Sekitar satu dekade lalu, astronom berhasil menemukan waduk gas hidrogen yang besar yang mereka namakan “blobs” (gumpalan) – saat melakukan survey galaksi-galaksi muda pada jarak yang jauh. Gumpalan ini bersinar sengat terang pada cahaya optik, namun sumber energi yang membuatnya bercahaya beserta asal muasal dan sifatnya masih belum dapat diketahui.

Pengamatan panjang yang dilakukan Chandra berhasil mengidentifikasi sumber energi tersebut untuk pertama kalinya. Data sinar-X menunjukkan sumber kekuatan dari struktur kolosal ini yakni berasal dari lubang hitam supermasif yang sedang bertumbuh dan sebagiannya tersembunyi di balik lapisan tebal debu dan gas. Kembang api dari pembentukan bintang di dalam galaksi juga tampak memegang peranan penting, dan ini disingkap oleh teleskop Spitzer dan teleskop landas bumi.

Selama 10 tahun misteri gumpalan ini terkubur dari pandangan manusia, namun kini Chandra membantu kita untuk bisa melihat rahasia tersembunyi itu. Menurut James Geach dari Universitas Durham di UK, mereka kini bisa memiliki argumen penting tentang aturan apa yang ada di dalam pembentukan galaksi dan lubang hitam.

Galaksi diyakini terbentuk saat gas mengalir ke arah dalam di bawah pengaruh gaya gravitasi dan kemudian mengalami pendinginan oleh radiasi. Proses akan berhenti saat gas dipanaskan oleh radiasi dan mengalir keluar dari galaksi dan lubang hitam. Blob atau gumpalan merupakan tahap pertama atau tahap kedua dari proses pembentukan itu.

Berdasarkan data baru dan argumen teoretik, Geach dan rekan-rekannya menunjukan pemanasan gas oleh lubang hitam supermasif yang sedang tumbuh dan ledakan dari pembentukan bintang, yang diduga justru memberi kekuatan pada gumpalan tersebut. Implikasinya, gumpalan ini merupakan representasi dari tahapan dimana galaksi dan lubang hitam akan mulai berpindah ke tahap pertumbuhan yang cepat sebagai akibat proses pemanasan. Tahap ini sangat penting dalam evolusi galaksi dan lubang hitam, dan sudah sejak lama para astronom berusaha untuk memahami prosesnya.

Para astronom berhasil melihat tanda dalam usia transisi dari galaksi dan lubang hitam di dalam gumpalan yang mendorong kembali gas dan mencegahnya untuk pertumbuhan lebih lanjut. Galaksi masif akan melalui tahapan ini atau mereka akan membentuk terlalu banyak bintang dan segera berakhir masa hidupnya.

Galaksi

Diposting oleh GALAKSI di 23.14 0 komentar

Galaksi adalah tata bintang. Galaksi kita dikenal dengan Bima Sakti. Dalam galaksi kita kira-kira terdapat 200 milyar bintang.
Bima Sakti berbentuk spiral (gulungan), tetapi karena Bumi terletak di dalam galaksi, kita melihatnya sebagai pita kabur berisikan bintang-bintang. Bima Sakti kira-kira terbentang selebar 100000 tahun cahaya, dan bagian tengahnya kira-kira setebal 15000 tahun cahaya. Tata surya kita terletak sekitar 30000 tahun cahaya dari pusat galaksi.

Arti Galaksi

Diposting oleh GALAKSI di 23.10 1 komentar
Kata galaksi diturunkan dari istilah bahasa Yunani untuk galaksi kita, galaxias (γαλαξίας), atau kyklos galaktikos. Kata ini berarti "lingkaran susu", sesuai dengan penampakannya di angkasa. Dalam mitologi Yunani, Zeus menempatkan anak laki-lakinya yang dilahirkan oleh manusia biasa, bayi Heracles, pada payudara Hera ketika Hera sedang tidur sehingga bayi tersebut meminum susunya dan karena itu menjadi manusia abadi. Hera terbangun ketika sedang menyusui dan kemudian menyadari ia sedang menyusui bayi yang tak dikenalnya: ia mendorong bayi tersebut dan air susunya menyembur mewarnai langit malam, menghasilkan pita cahaya tipis yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Milky Way (jalan susu).
Diposting oleh GALAKSI di 23.05 0 komentar
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias [γαλαξίας], yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit matahari.

Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar galaksi pada alam semesta teramati Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.

Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data observasi menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.

sumber: wikipedia.com
 

Galaksi Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare